Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tak henti-hentinya memfasilitasi dosen-dosennya untuk melaksanakan tridharma pendidikan tinggi. Kali ini pada Rabu 20 Juli 2022, bidang penelitian menjadi fokus utamanya.

Bertempat di Rayz UMM Hotel, sebanyak 60-an peserta hadir untuk memperkaya keilmuannya pada pelatihan yang bertema “Outlook Publication With Secondary Data” tersebut. Para peserta yang hadir bukan hanya berasal dari UMM, tapi juga dari Universitas tetangga seperti, Brawijaya dan ITSK Soepraoen.

Dekan FIKes, Dr. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ikhtiar FIKes untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam melakukan riset “Sekaligus, kami berharap melalui artikel jurnal nantinya yang dihasilkan, publikasi dan sitasi para dosen FIKes UMM akan semakin meningkat” tambahnya.

Bangga dengan progres FIKes yang ditampilkan melalui video profil publikasi dosen dan jurnal di lingkup FIKes (Jurnal Keperawatan, Farmasains dan PhysioHS), yang diputar pada pembukaan acara, Wakil Rektor 1 UMM, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si menyebut bahwa UMM memiliki dana insentif untuk publikasi dan sitasi dosen UMM “Ya, dana insentif itu ada, tiap pencairannya bisa dikatakan mencapai milyaran rupiah, tapi kami rasa itu tidak seberapa untuk sebuah apresiasi yang semoga bisa semakin memotivasi para dosen” ujar Professor yang hobi bermain tenis tersebut. Prof Syamsul, panggilan akrabnya, juga berharap bahwa dosen FIKes UMM bisa prolifik (subur, lebih dari produktif) dalam kepenulisan.

Dan pada pelatihan kepenulisan tersebut, sang narasumber, Dr. Agung Dwi Laksono, S.K.M., M.Kes hadir membawakan materi tentang bagaimana mencari, mendapatkan dan memanfaatkan data sekunder baik agregat maupun individu hingga menjadi suatu publikasi yang ber-impact di masyarakat. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tersebut juga tak pelit membagikan tips dan trik dalam penulisan data sekunder “Data ini sudah tersedia, tinggal kita ajukan untuk kita dapatkan, jadi jika ada yang mengatakan saya tidak penelitian, saya tidak punya data, maka bisa kita katakan dia bukan peneliti yang kreatif” tegasnya.

Dalam penutupan acara, peneliti yang memiliki h-indek Scopus 9 dan h-indeks scholar 25 tersebut turut memberikan motivasinya kepada peserta “Sejak 2019 saya kenal secondary data, saya telah menuliskan sekitar 50 artikel jurnal, jika saya bisa, maka Anda sekalian juga pasti bisa” ucapnya. Kalimat tersebut langsung disambut riuh tepuk tangan peserta, yang seakan mengamini perkataan Dr. Agung

×