Seminar Nasional yang diselenggaran oleh PPNI Kota Malang yang bertemakan tentang “PENGELOLAAN COVID-19 BERBASIS PUSKESMAS SEBAGAI FRONT LINE YANKES DI MASYARAKAT”. Seminar ini diselenggarakan pada tanggal 25 Juli 2020 Via ZOOM dan Youtube. Adapun salah satu pembicara dari seminar itu adalah Dr. Yoyok Bekti Prasetyo, yang merupakan dosen senior di FIKES UMM.

Menurut Dr. Yoyok, “berdasarkan riset yang dilakukan pada media massa nasional ternama seperti, Kompas, Tribun News, Detik.com, Tempo dan Times Indonesia menunjukkan, fenomena stigma yang sangat luar biasa terhadap pasien, keluarga, tenaga kesehatan dan bahkan orang yang sudah meninggal”, katanya. Stigma dan masyarakat sangat berhubungan erat dari kesimpulan riset ini”, tambahnya.

Mantan Dekan FIKES ini juga menyatakan ‘Stigma akan dapat berdampak buruk terhadap masyarakat seperti, dapat menghambat penyembuhan, membuat orang mengisolasi dari masyakat dan dapat pula mengalami depresi”, katanya. Selain itu, Stigma dapat membuat orang menyembuyikan status kesehatannya, membuat orang tidak mau memeriksakan diri, membuat orang kabur saat dilakukan pemeriksaan dan pengobatan. Hal ini justru dapat berdampak pada peningkatan penularan covid-19″, cetusnya.

Upaya kita untuk mencegah stigma ini ada beberapa poin penting, pertama bahwa kita harus berempati sosial, menumbuhkan perasaan empati sosial kepada para korban termasuk bagaimana kita tidak termakan oleh berita dan isu hoax, kata pak yoyok. Selain itu, cara mengatasi stigma denga cara mengendalikan pikiran positif, tambahnya.

Bapak Prof Nursalam, Ketua DPW PPNI Propinsi Jatim, juga menambahkan bahwa ” salah satu untuk mengatasi stigma covid 19 di masayakat dengan cara meyebut istilah dengan benar dan memberikan dukunga kepada pasien keluarga dan masyarakat yang terdampak, serta memberikan penghargaan pada perawat, tidak menyebar hoax dan memberikan informasi kepada masyarakat”, katanya.

×