Kemahasiswa FIKES UMM mengadakan pertemuan untuk pembuatan program kerja mahasiswa dan juga sosisalisasi digitalisasi proker tersebut. Acara ini diadakan di ruang aula Kapal Garden Hotel Sengkaling (26/11). Agenda ini dihadiri oleh Bapak Wakil Rektor III UMM, Asisten Khusus Rektor Bidang Kerjasama Internasional, Bapak wakil Dekan III FIKES UMM dan perwakilan seluruh organisasi himpunan mahasiswa FIKES UMM.
Bapak wakil Dekan III FIKES UMM, Rakhmad Rosadi, SST.FT., MSc (PT) menjlaskan bahwa Kegiatan ini bertjuan untuk Memberikan pendidikan dan pembelajaran ke adik-adik mahasiswa dalam membuat program kerja 1 tahun ke depan. Kami belajar dari kepengurusan sebelumnya, dikarenakan tidak tertata dengan baik program kerjanya, menyebabkan banyak proker tidak jalan.
Oleh sebab itu, dengan adanya penyusunan proker ini kita meminimalkan hal tersebut dan dapat melakukan kegiatan kemahasiswaan yang lebih baik. Selain itu, kami membangun sistem proker ini dengan digitalisasi.
Dr. Nur Subekti, ST., MT, Wakil Rektor III juga memberikan arahan kepada mahasiswa, di awal pidatonya bapak WAREK III sesekali menyanjung torehan yang dicapai oleh mahasiswa FIKES UMM, yakni, menang juara 1 penyelenggaraan PESMABA Tahun 2022. Selain itu, Bapak Warek III mengatakan bahwa adanya bibit-bibit unggul, disiplin dan inovatif diantara mahasiswa FIKES UMM.
Program proker dengan digitalisasi ini sangat baik karena mengikuti perkembangan zaman. Dan tentunya hal ini sangat mendukung aktivitas secara global, dimana juga menghadirkan tokoh yang memiliki jejaring internasional yang sangat luas yakni, Bapak Dr Drs Priyo Iswanto MH, Asisten Khusus Rektor Bidang Kerjasama Internasional, yang juga mantan Dubes RI untuk Republik Kolumbia 2017-2021.
Kita sebagai calon pemimpin harus siap dengan kondisi dunia yang sangat tidak menentu ini, atau yang disingkat dengan VUCA, akronim yang berarti volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity(kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas). Akronim yang pertama yaitu, volatility atau ketidakpastian. Apalagi kita hidup di Indonesia yang memiliki banyak simpangan data yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, kita harus selalu beradaptasi dan berinovasi, tandasnya.
Oleh sebab itu, seorang pemimpin harus cepat beradaptasi dalam kondisi fleksible ini. Namun perlu dicatat bahwa, hal tersebut harus ada alur yang jelas agar anggotanya dapat mengikuti inovai-inovasi yang kita ciptakan.
Kemudian akronim C yakni, complexity atau kompleksitas. Kondisi yang kompleks dalam era digital saat ini sangat cepat bergejolak, contohnya seperti cepatnya berita yang tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat yang bisa berdampak positif atau negatif, tambahnya
Kemudian akronim A yakni, Ambiguity yaitu, seorang pemimpin harus berdaptasi dengan kondisi saat ini untuk memutuskan sesuatu. Jika dihubungkan dengan hukum fisika kita hidup dalam hukum newton III yakni, hukum relativitas.
Oleh sebab itu, seorang leader harus mengantisipasi fenomena-fenoma yang tak menentu ini, tutupnya