Seleksi ujian masukProfesi Fisioterapi kali ini menggunakan platform online. Hal ini dikarenakan masa pandemik covid-19. Tes seleksi penerimaan Profesi Fisioterapi berlangsung selama 2 hari, tanggal 28-29 Juli 2020.
Menurut Bapak, Safun Rahmanto, SST. FT., M. Fis, selaku Kaprodi Profesi Fisioterapi FIKES UMM ” ujian kali ini cukup berbeda karena harus daring, namun penjagaan tetap mengedepankan kualitas. Disamping itu, menurut beliau, antusiasme pendaftar profesi fisioterapi walaupun dalam masa pandemik ini masih sangat tinggi, sekitar 150 orang lebih yang mendaftar”. jelasnya.
“Ujian masuk Profesi Fisioterapi ini dilakukan dengan 3 jenis tes, pertama ujian tulis, kedua ujian psikotes dan yang terakhir adalah tes wawancara” katanya. Untuk ujian tulis dan psikotes dilakukan di hari pertama dan tes wawancara di hari kedua. Penentuan Kelulusan ujian tes tulis harus di atas 70, baru dikatakan lolos tes tulis. Sedangkan, psikotes bertujuan untuk menentukan minat dan bakat yang dimiliki oleh mahasiswa profesi fisioterapi, serta bermanfaat untuk memilih praktek di bagian mana sebagai peminatannya nanti yang disesuaikan dengan keminatan masing-masing mahasiswa. Misalnya, Muskuloskeletal, tumbuh kembang, Neuromuskulo, Olahraga, Komunitas, Kardiovaskuler”, Tambahnya.
Ibu Kurnia Putri Utama, S.Ft., M. Biomed., Physio., Sebagai pengawas ujian menambahkan bahwa “Dari sisi teknis meskipun ujian online namun mahasiswa tetep mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh kejujuran. Aplikasi ujian di setting untuk mendeteksi aktivitas browser lain atau membuka tab baru”, Katanya.
“Jika mahasiswa melakukan aktivitas lainnya, maka akan ada punishmen berupa pengurangan waktu ujian. Selain itu, Pengawa juga mengawasi dengan video live dengan google-meet”, Tambahnya.
Bapak Ali Multazam, S. Ft., M. Biomed., Physio, selaku sekprodi profesi fisioterapi menambahkan, “Prodi Fisioterapi FIKES UMM menambahkan muatan tes psikotes tes karena memang sangat berguna bagi prodi dalam memilah minat jurusan fisioterapi apa, dan ini mungkin satu-satunya di Indonesia”, katanya. “Selain itu, guna menunjang kompetensi lulusan profesi fisioterapi, prodi Telah bekerja sama dengan 28 institusi untuk lahan praktik baik rumah sakit, pelayanan klinik dan perusahaan”, jelasnya.