Akhir-akhir ini, lagi trending terkait beberapa keputusan orang tua muda jaman sekarang memilih untuk tidak memiliki anak atau child free. Trending ini bisa kita simak diberbagai platform media sosial seperti tiktok, intagram bahkan youtube. Sebenarnya apa sih yang penyebab pasangan muda ini memilih untuk child free?
Menurut Pakar Keperawatan Jiwa, Tutu April Ariani, SKp., M.Kes, yang sekarang menembuh program doktroralnya di National Cheng Kung University – NCKU menjelaskan bahwa ada beberapa penyebab orang tua jaman now memilih child free.
Salah satunya adalah karakter orang tua. Bila orang tua memiliki pengetahuan terbatas dlm mendidik atau mengasuh anak, dan memiliki pengalaman masa lalu dr ortu mereka, akan cenderung memilih jalan pintas “nggak mau ribet” seperti yang mereka lihat dr ortunya.
Selanjutnya, menurut tutu, panggilan akrabnya, Ortu beranggapan “berikan anak kebebasan eksplorasi diri untuk eksistensinya” akan menjadi “bencana” bagi anak. Perlu diingat bahwa anak belajar dari adopsi, imitasi dan asimilasi.
Bagaimana anak akan menjadi “sesuai harapan” bila tidak ada contoh baik di sekitarnya. Siapa yg mengenalkn baik/ buruk, benar/ salah, dihargai/ diremehkan kalau lingkungan terdekat: keluarga/ orang tua tdk memberikan contoh, norma dan value kehidupan yang berlaku dan diterima?
Konsistensi ortu dalam berperilaku adalah salah satu kunci memberi “kebebasan” anak.
Dan yang ketiga adalah “Berikan contoh kehidupan, barulah anak suruh memilih. (Berani taruhan: dia tidak akan berani jadi “child free)
Sedangkan yang terakhir, Bila anak sudah berpikir “berani kotor itu baik” krna berani mencoba, tapi tanpa filter, maka anak tumbuh tanpa kendali. Ortu dianggap teman (dan ortu bangga dengan status itu)
Anak menjadi beban bagi ortu karena ortu sibuk aktualisasi diri akibat anak sibuk ingin diakui ortu dan ini akan menjadi sebuah “disaster”, jelasnya.