Di Solo kita jalin ukhuwah, begitu awal ref theme song official  Muktamar tahun ini. Begitu juga spirit penggembira yang terdiri dari dosen, tendik baik dari prodi farmasi, fisioterapi, keperawatan untuk bersua dengan tiga juta penggembira yang lain di Solo.

Tentu saja semangat ini seiya dan sepaham dengan tema Muktamar 48 kali ini yaitu “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta” dan tema Muktamar Aisyiyah adalah “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”.

 

Mengawali perjalanan menuju Solo dari halaman parkir kampus 2 UMM, muktamirin Fikes bersuka cita dalam balutan lagu muktamar. Tak lama setelah lagu ini selesai, dilanjutkan Mars Aisiyah. Ibu-ibu Aisiyah bersenandung bersama dengan rampak dan rancak.

Begitu mudah para muktamirin memilih lagu untuk dinyanyikan sepanjang perjalanan karena didukung perangkat video audio dari smart TV yang langsung conected dengan youtube. Rute yang kami lewati tentu saja via tol trans jawa.

Saat di perjalananan, bertemu dengan rombongan ibu-ibu Aisiyah Kota Malang. Asa untuk jalin ukhuwah di Solo makin terasa seiring lambaian tangan dari dalam bus saat rombongan melanjutkan safarnya.

 

Tepat pukul 11.30 wib, kami tiba di Solo, tepatnya di RM Tamansari untuk tunaikan sholat Jum’at dan makan siang. Bertemulah lagi kita dengan muktamirin dari Riau, Lampung, Jakarta, Depok yang tentu saja makin menambah rasa.

Salah satu muktamirin dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta yaitu Dr. Samsul mengatakan kami dari Jakarta berangkat semalam, dan alhumdillah disini bertemu dengan saudara kami dari FIKES UMM. Semoga semua sehat, gembira untuk menjadi penggembira di ajang 4 tahunan ini, tegasnya.

 

 

Jenderal lapangan muktamirin Fikes kali ini adalah Kaur FIKES UMM, yang juga ahli oleh bola tenis dan masakan khas Solo yaitu tengkleng. Kaur FIKES UMM ini bernama Akhar Muslimin, S.Ag yang juga asli Solo. Beliau mempersiapkan segala sesuatunya dan yang unik saat rekruitmen jamaah muktamirin yang mau ikut.

Bapak KAUR FIKES menjelaskan bahwa pendaftaran menuju muktamar ini bersifat ala sayembara, artinya siapa saja yang bersedia ikut dan mendaftar diawal sehingga, 40 seat yang di bus terisi. Fakultas hanya menyediakan satu bus saja dan tidak lebih. Jadi bila sudah full seat maka sudah cukup tegasnya.

“Alhamdulillah muktamirin FIKES tidak hanya dosen dan karyawan FIKES tetapi juga ada Karu perlengkapan dan staf, dan juga security yang baru saja purna tugas. Sayembara dan hadiah menjadi satu. Sayembara siapa yang cepat dan bersedia yang berangkat, hadian memberikah penghormatan pada security yang baru purna tugas”, tambahnya

Dr. Yoyok Bekti Prasetyo, M. Kep., Sp, Kom juga mengatakan bahwa “yang membuat semangat dan haru adalah nobar pembukaan Muktamar di Stadion Manahan Solo via TV samsung di bus dengan chanel MU TV.

“Kami harus menonton muktamar Muhammadiyah ke 48 via TV karena saking ramainya muktamirin”, ketusnya

Seluruh peserta muktamirin menyanyikan lagu Indonesian Raya, Sang Surya, Mars Aisiyah secara berurutan dan kompak. Bus terasa bergemuruh layaknya muktamirin yang ada di dalam stadion Mahanahan.

Kemudian, Tepuk tangan meledak saat UMM disebut oleh MC saat marching band, saat pesawat melintas diangkasa atas Manahan, membuat bangga muktamirin FIKES. Alhamdulllah bahagia, dan takjub melihat kemegahan gelaran Muktamar 48 Solo menjadi bagian memori muktamirin FIKES, jelasnya

“Semoga menambah semangat dalam mengabdi di UMM. Apakah ini bagian untuk menciptakan corporation culturual keluarga FIKES. “Apakah ini bagian dari menjaga tradisi “corporate culture”? Semoga””, tutupnya

×