Dua dosen Keperawatan FIKES UMM Mendapatkan Grant Research dari Universiti Teknologi Mara Malaysia baru-baru ini. Kerjasama riset ini dicetuskan oleh pihak Prodi Keperawatan FIKES UMM dan Prodi Keperawatan Universiti Teknologi Mara Malaysia.

Dosen tersebut diwakili oleh Ns. Dr. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom, yang juga menjabat sebagai Dekan FIKES UMM dan Ns. Henny Dwi Susanti, M.Kep.,Sp.Kep.Mat., PhD, yang juga menjabat sebagai Wakil Deka 1 FIKES UMM.

Program studi keperawatan menginisisasi joint research dan mendapatkan grant research dari Universiti Teknologi Mara Malaysia sebesar 10.000 RM. Joint Research ini akan dilakukan sampai dengan tahun 2024.

Program grant ini merupakan  implementasi terhadap rencana strategi fakultas dan universitas yakni tercapainya recognisi internasional dan percepatan publikasi.

Henny Dwi Susanti menjelaskan bahwa “Joint research ini merupakan implementasi terhadap rencana strategi fakultas dan universitas di tahap 2 yaitu international recognition. Di samping itu, program ini guna menambah knowledge dan wawasan penelitian terutama bagi fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (FIKes UMM).

“Ada 2 dosen keperawatan yang terlibat dalam kegiatan joint research ini yaitu Dekan FIKES Dr. Yoyok Bekti Prasetyo., MKep.Sp.Kep.Kom dan Wakil Dekan I FIKES Ns. Henny Dwi Susanti., MKep.Sp.Kep.Mat., PhD. Sementara itu ada 3 dosen yang terlibat dari UiTM Malaysia”.

Selain itu mendapatkan grant riset tersebut, Bapak ibu dosen tersebut mendapatkan gelar kebangsaan dari negara Malaysia, tambahnya.

Menurut Henny, Ibu asal dari Sidoarjo mengatakan bahwa riset yang akan dikembangkan terkait “the comparison of the need for guidance and conselling between nursing students UiTM Bertam and University Muhammadiyah of Malang Indonesia During Covid-19” atau dengan kata lain ingin meneliti tentang bagaimana perbedaan kebutuhan bimbingan dan konseling antara mahasiswa keperawatan UiTM Bertam dan Universitas Muhammadiyah Malang Indonesia Selama Covid-19″

“Manfaat penelitian ini agar menjadi dampak yang positif terhadap mahasiswa terkait dengan pemberian pelayanan saat mahasiswa melakukan praktik dan aplikasi asuhan keperawatan baik di komunitas maupun di rumah sakit. Dimana, mahasiswa akan lebih siap baik fisik maupun mental  dalam memberikan pelayanan kepada klien”, tandasnya

Yoyok juga menambahkan bahwa hal ini sangat positif sekali ke depannya guna menunjang atmosfer internasional yang sudah kami rancang. Semoga hal-hal positif ini juga bisa menjadi trigger untuk mendapatkan grand yang lebih besar ke depannya dan juga mentrigger prodi lainnya yakni, fisioterapi dan farmasi agar menginsiasi juga dalam mendapatkan grant internasional.

×