Sebanyak 250 mahasiswa program studi D3 dan S1 keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengikuti kuliah tamu tentang penyakit tidak menular di Kampus II UMM Kamis (29/2) lalu.

Kuliah tamu tersebut disampaikan oleh Prof Dr Karnsunphat Balthip dari Prince of Songkla University, Thailand. Dalam paparannya ia mengatakan saat ini banyak kematian di usia muda. Itu lantaran gaya hidup yang tidak sehat. Seperti suka mengonsumsi makanan-makanan cepat saji.

Karnsunphat menyampaikan dalam istilah medis penyakit menular disebut Non Communicable Disease (NCDs). NCDs merupakan penyakit kronis yang kemunculannya butuh waktu lama.

Sebab, kemunculannya akibat tumpukan dari pola gaya hidup yang salah tetapi dilakukan berulang-ulang. Untuk itu, ia menilai mahasiswa keperawatan memiliki peran penting dalam upaya pencegahan. Misalnya untuk mensosialisasikan kesehatan ke masyarakat. “NCDs bisa menyerang laki-laki dan perempuan,” ucapnya.

Kaprodi Keperawatan UMM Edi Purwanto SKep Ners MNg mengatakan kegiatan itu diikuti oleh 250 mahasiswa yang tengah menempuh semester enam. Selain itu, pihaknya juga mengundang Asosiasi Pendidikan Ners Muhammadiah se Indonesia. “Ada 120 peserta yang bergabung melalui daring,” ungkapnya.

Edi mengatakan kuliah tamu itu merupakan agenda rutin prodi keperawatan. Sebelumnya pihaknya juga bekerja sama dengan pakar dari Jerman dan Malaysia. “Negara mana pun yang memungkinkan untuk menjalin kerja sama akan kita jalin,” imbuhnya. Dirinya mengatakan materi yang disampaikan itu relevan dengan salah satu mata kuliah mahasiswa keperawatan.

Yakni keperawatan komunitas. Edi menyampaikan jika nantinya akan ada sebanyak 16 mahasiswa yang mengikuti pertukaran pelajar ke Thailand. Mereka akan mengikuti kegiatan pengabdian di sana. Termasuk juga beberapa dosen juga akn turut diberangkatkan. Edi menyebut mahasiswa yang dipilih harus memiliki penguasan Bahasa Inggris yang bagus.

Selain itu indeks prestasi juga akan menjadi pertimbangan lainnya. Selanjutnya, kegiatan pertukaran mahasiswa itu nantinya bisa digunakan mahasiswa untuk ekuivalensi mata kuliah yang relevan. Sehingga, kegiatan tersebut bisa terakui dan masuk dalam penilaian akademik mahasiswa.

×